Sabtu, 22 November 2008

METABILISME Cu DALAM TUBUH

I. PENDAHULUAN


METABOLISME MINERAL

Semua mahluk hidup memerlukan unsur inorganik atau mineral untuk proses kehidupan yang normal. Semua jaringan ternak dan makanan/pakan mengandung mineral dalam jumlah dan proporsi yang sangat bervariasi. Unsur inorganik ini merupakan konstituen dari abu yang tersisa setelah pembakaran dari bahan pakan. Mineral tersebut berada dalam bentuk oksida, karbonat dan sulfat.

Penemuan pertama kali yang menunjukan bahwa mineral sangat penting secara nutrisi ditunjukan oleh Fordyce (1791), yang menemukan bahwa burung kenari pemakan biji-bijian memerlukan suplemen calcareous earth (Ca tanah) supaya tetap sehat dan memproduksi telur. Kemudian, Boussingault (1847) dalam penelitiannya menemukan bahwa sapi memerlukan garam.

Chatin (1850-1854) menunjukan adanya hubungan antara defisiensi mineral Iod pada lingkungan sekitar dengan kejadian gondok endemik pada manusia dan ternak.
Raulin (1869) menemukan bahwa mineral Zn esensial untuk mikroorganisme As
pergillus niger. Leroy (1926) menemukan bahwa Mg dapat meningkatkan pertumbuhan tikus. Hart et al. (1928) melaporkan bahwa mineral kopper (Cu) seperti halnya Fe sangat dibutuhkan dalam pembentukan hemoglobin. Sampai tahun 1950an, terdapat 13 mineral esensial (Ca, P, K, Na, Cl, S, Mg, Fe, I, Cu, Mn, Zn, Co). 1981- sekarang, ditemukan sebanyak 22 buah mineral esensial untuk ternak.

Jadi mineral adalah sekelompok senyawa anorganik yang juga dibutuhkan tubuh untuk kelancaran seluruh proses metabolisme, selain vitamin.
Mineral yang esensial untuk ternak diklasifikasikan menjadi mineral makro (major elements) dan mineral mikro (trace elements). Klasifikasi tersebut berdasarkan pada konsentrasi mineral di dalam tubuh ternak atau jumlah yang dibutuhkan dalam ransum ternak atau pakan hewan.


II. MIKRO MINERAL KOPRUM / COPPER (Cu)

Mineral ini adalah salah satu trace element yang cukup penting untuk tubuh mahluk hidup. Lebih kurang 50% dari 75 - 150 mg kuprum yang ditemukan dalam tubuh manusia ditemukan dalam tulang, dan sisanya pada organ penting lainnya seperti hati, jantung, otak, dan ginjal.



III. FUNGSI COPPRO (Cu)

Copper sangat penting menjalani fungsi tubuh, dia merupakan bahagian dari eritrosit, pembentuk tulang, jaringan penyambung serta kolagen, membantu dalam kesembuhan luka, penyerapan dan transport serta penyerapan zat besi, metabolisme asam lemak dan RNA. Menjadi komponen sejumlah enzim, dan metabolisme system syaraf pusat, perkembangan dan pemasakan sel darah merah, sebagi anti oksidan, dan perkembangan pigmen rambun

. kopper penting untuk membuat vitamin B12 (cobalamin)

Copper dapat bekerja sebagai katalis dalam sistem enzim dan hormon, sebagai bagian dan komponen spesifik dari struktur metalloenzim atau sebagai aktivator enzim. Yaitu pada enzim Cytochrome oxidase yang berfungsi saat Terminal oksidase, pada enzim Lysyl oxidase berfungsi saat Oksidasi lisin, pada enzim Ceruloplasmin (ferroxidase) berfungsi saat Utilisasi Fe; transpor Cu, dan pada enzim Superoxide dismutase berfungsi saat Dismutasi dari radikal superoxide O2 .



IV. TEMPAT ABSORBSI

Beberapa mineral hanya sedikit yang diserap seperti Mn, Fe, Zn dan Cu (kopper). Copper akan di serap di dalam lambung dan dinding usus kecil kemudian akan di simpan di hati, ginjal, dan otak untuk digunakan untuk berbagai kebutuhan fungsional kehidupan.


V. TEMPAT SEKRESI

Makanan tertentu menyebabkan pengendapan copper sehingga copper menjadi sulit diabsorpsi. copper yang tidak diabsorpsi akan dikeluarkan dari tubuh. Pengeluaran ini melalui lapisan kulit, kuku, rambut, keringat, urine dan feses.
Di dalam tubuh sekresi copper terjadi di dalam hati, ginjal, dan kelenjar hipofisa, sebagai pengatur fungsional hormone, pertahanan, dan sekresi mineral sebagai penyeimbang di dalam tubuh mahluk hidup.



VI. JUMLAH PERSENTASE KEBUTUHAN COPPER (Cu)

Ternak dan manusia memperoleh sebagian besar mineral yang dibutuhkannya berasal dari makanan/pakan, baik nabati (berasal dari tanaman) maupun hewani (berasal dari hewan), tetapi juga sebagian kecil dapat diperoleh dari air, tanah atau melalui kontaminasi. Sumber mineral yang dibutuhkan dapat berasal dari bahan pakan alami dan suplemen mineral.
Setiap hewan memiliki kebutuhan akan kopper berbeda-beda, hal ini di pengaruhi jenis hewan, berat tubuh, usia dan kondisi tubuh.
Copper di temukan pada hati, ikan, biji-bijian, daging sapi muda (veal), kacang-kacangan, sayur-sayuran, sereal, daging unggas, hati, ikan, kuning telur, dan legumenosa. Pada beberapa pakan komersial pada kucing telah di tambah suplemen kopper yang cukup seperti CuSO4, CuCO3, CuO
. Anak kucing, hewan bunting, dan kucing yang mengalami perawatan hendaknya mendapatkan 2,3 mg copper untuk setiap pond pakan yang diberikan bahan kering, tapi pemberian dapat mencapai 2,3 mg copper untuk setiap pond pakan yang akan di berikan.
Hal ini di maksud untuk menghindarkan defisiensi, karena pada kucing bunting copper sulit di serap, kucing dewasa hendaknya mendapatkan 2,3 mg copper untuk setiap pond pakan yang diberikan, tanpa memandang pakan apa yang diberikan.

VII.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ABSORBSI COPPER (Cu)

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi absorpsi copper dalam tubuh:
 Tingkat kebutuhan tubuh terhadap copper

Peningkatan kebutuhan terjadi pada pertumbuhan, masa kehamilan, menyusui, dan defisiensi copper.
 Tingginya sulfur, kalsium, zat besi, zinc,vitamin C dan sejumlah logam beracun seperti cadmium, perak, atau logam lainnya, akan mengganggu penyerapan copper di dalam organ
.
 Vitamin D membantu dalam proses penyerapan Copper dalam pembuntukan tulang.

 Adanya kegiatan hormonal yang membutuhkan mineral lebih banyak.


VIII.PENGARUH MINERAL TERHADAP TUBUH HEWAN BILA:


a. Kekurangan Copper (Cu)

Meskipun jarang terjadi, kekurangan kopper pada hewan peliharaan dapat berakibat fatal, seperti terjadinnya anemia, gangguan reproduksi, gangguan pada foetus, abnormalitas perkembangan tulang, Diare, napsu makan menurun, pertumbuhan menurun, rambut kasar dan kekurangan pigmen, dan pada ruminansia mengganggu fungsi fermentasi rumen, di antaras semua yang paling penting adalah turunnya daya tahan tubuh dan fungsi jantung hewan tersebut.

b. Kelebihan Copper (Cu)

Tingginnya copper dalam hati akan mengakibatkan hewan peliharaan anda muntah-muntah, sakit kuning, dan kehilangan berat badan. Pada sebahagian kasus tingginnya kadar copper dalam tubuh meyebabkan keracunan (toksisitas), ini jarang terjadi pada kucing tapi pada anjing ini sering kali mengalami gangguan penyimpanan copper sehingga bersifat racun dalam tubuh hewan tersebut. Anjing jenis Bedlingtor terrier memperlihatkan kelainan genetic terhadap penyimpanan copper yang akan menyebabkan copper terakumulasi ( menumpuk) dalam hati dan mengakibatkan peradangan hati-B (hepatitis). Hal ini bias di obati dengan memberikan hewan tersebut suplemen yang mengandung zick.



IX. DAFTAR KEPUSTAKAAN

Yuliarti, N. 2007. Hidup Sehat Bersama Hewan Kesayangan, Jogjakarta: penerbit ANDI,

http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid997040626,87216

http://www.fitnessindonesia.com/info/mineral%20pembangun%20tubuh.htm

http://www.fapet.ipb.ac.id/pin/Web/Bab1_1.htm

1 komentar:

walidkaase mengatakan...

The Betway Casino in Las Vegas - JTM Hub
Welcome to the Betway Casino in Las Vegas. With 오산 출장안마 a 삼척 출장안마 great welcome bonus and a wide selection of 속초 출장마사지 games, 통영 출장샵 The Betway Casino offers a 성남 출장샵 wide range of